Blogger Widgets

Sabtu, 06 Desember 2014

PEMANFAATAN DUKTILITAS LOGAM Cu SEBAGAI KONDUKTOR KABEL UTP

PEMANFAATAN DUKTILITAS LOGAM Cu SEBAGAI KONDUKTOR DALAM KABEL UTP (UNSHIELDED TWISTED PAIR) 

Ahmad Afif Ridwan
Prodi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia
ahmadafifridwan@yahoo.co.id , 087832325316

Abstrak
Banyak sifat padatan khususnya logam yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sifat logam yang dapat dimanfaatkan adalah sifat duktilitas. Sifat duktilitas logam yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik. Tembaga (Cu) memiliki sifat duktilitas yang baik dan sangat cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan kawat atau kabel. Hal ini dikarenakan bahwa logam merupakan suatu padatan yang ikatan antarpartikel penyusunnya sangat kuat dan memiliki kerapatan tinggi, sehingga apabila suatu logam dialiri oleh arus listrik, maka elektron-elektron dalam logam tersebut akan bergerak saling bertumbukan sehingga sinyal dapat dihantarkan oleh adanya pergerakan elektron ini. Pembuatan tembaga menjadi kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) diperoleh dengan cara melunakkan tembaga dengan dipanaskan sampai berwarna merah pucat sebelum didinginkan. Pada keadaan ini, tembaga mulai dibentuk menyerupai kawat dengan cara ditarik. Tembaga yang dibuat menjadi kabel UTP memiliki tingkat transmisi lebih tinggi dibandingkan yang lain, karena kabel UTP terdiri dari pasangan kabel yang jaraknya semakin rapat, sehingga keuntungannya adalah dapat mengirimkan data lebih banyak dibandingkan LAN.
Kata kunci : sifat padatan; sifat logam duktilitas; logam tembaga (Cu); rapat; kabel UTP; konduktor; transmisi.

Pendahuluan
Kemajuan teknologi mendorong kebutuhan hidup manusia menjadi semakin kompleks. Pada era modern ini dibutuhkan berbagai macam produk yang inovatif yang dapat bersaing di bidangnya. Pemanfaatan bahan-bahan yang tersedia di alam menjadi suatu produk yang bernilai jual tinggi sangat diharapkan kelahirannya. Salah satu bahan yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan menjadi produk yang berdaya guna tinggi adalah logam tembaga. Tembaga mepakan logam yang tersedia di alam namun jumlahnya tidak terlalu melimpah (Seran, 2010). Tembaga termasuk logam yang memiliki banyak sifat yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri, kesehatan, teknologi maupun bidang-bidang lain (Adhitya, 2013). Salah satunya yaitu pemanfaatan sifat duktilitas yang dimiliki tembaga menjadi kabel UTP (Unshield Twisted Pair) sangat bermanfaat di bidang kemajuan teknologi, hal ini dikarenakan berbagai banyaknya keuntungan yang dihasilkan dari pembuatan kabel UTP (Rokhman, 2012). Berangkat dari hal tersebut, maka sangat pantas apabila sifat duktilitas dari logam tembaga dimanfaatkan untuk pembuatan kabel UTP yang memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan kabel biasa. 
Tembaga atau cuprum dalam tabel periodik memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Bijih tembaga yang terpenting yaitu pirit (CuFeS2), chalcolite (Cu2S), cuprite (Cu2O), malaconite (CuO) dan malachite (Cu2(OH)2CO3) (Seran, 2010). Bijih tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan sulfida. Untuk memperoleh tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah dibanding bijih yang berupa sulfida. Hal ini disebabkan tembaga terletak dibagian bawah deret volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya. Salah satu sifat dari tembaga adalah duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik. Sedangkan, kabel UTP merupakan pasangan kabel yang jaraknya dekat dan memiliki kemampuan transmisi tinggi dibandingkan kabel-kabel lainnya.

Pembahasan
               Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang memiliki sifat duktilitas, yaitu sifat dimana suatu logam dapat diregangkan dengan ditarik. Sifat duktilitas tembaga sangat baik sehingga dapat digunakan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang teknologi, yaitu dengan pembuatan kabel yang berbahan baku tembaga (Adhitya, 2013). Proses dalam memperoleh tembaga diantaranya pengapungan (flotasi), pemanggangan, reduksi dan elektrolisis. Pemanfaatan sifat duktilitas ini dibuat dengan cara memanaskan bijih tembaga yang sudah diperoleh pada suhu 180o-220o C (Rokhman, 2012). Pada suhu ini, tembaga (Cu) akan lunak, sehingga mudah untuk meregang dengan ditarik, sehingga ukurannya dapat memanjang.
         Kabel yang dibuat merupakan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), dimana kabel ini berbeda dari kabel lainnya. Perbedaan ini terletak pada kemampuan transmisi data yang lebih tinggi dari yang lainnya. Salah satu keunggulan dari kabel UTP yang berbahan dasar tembaga ini yaitu dapat mengirimkan data lebih banyak dibandingkan LAN. Hal ini dapat terjadi karena, dalam susunan kabel UTP, terdapat 4 pasang helaian tembaga yang saling berdekatan, karena jaraknya yang saling berdekatan dan sangat rapat, maka perpindahan elektron dari tempat satu ke tempat lain sangatlah mudah atau sering dikatakan elektronnya terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur atom, akibatnya transmisi (daya hantar) sinyal lebih cepat dan pengiriman datanya juga lebih banyak. Inilah yang menjadi keunggulan dari logam tembaga (Cu) sebagai konduktor dalam kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) (Rokhman, 2012). Kabel UTP dapat diamati pada gambar tersebut.




             Selain berguna sebagai konduktor listrik, tembaga (Cu) juga berguna sebagai penghambat terjadinya korosi dari suatu logam. Tembaga (Cu) tidak akan bereaksi dengan asam-asam lemah dan cairan-cairan lain, kecuali dengan asam sulfat pekat akan membentuk gas (Seran, 2010). Keuntungan satu lagi dari pemanfaatan logam Cu khususnya dalam kabel UTP adalah tidak mudah berkarat bila terkena suatu gas atau cairan tertentu.     
       Pemanfaatan logam Cu sebagai konduktor dalam kabel UTP ini sangatlah berguna bagi kehidupan manusia. Di era modern ini semuanya serba menggunakan teknologi, jarak yang jauhpun dapat dijangkau dengan hanya menggunakan alat komunikasi yang saling terhubung, tidak hanya tentang pembuatan suatu larutan , akan tetapi bidang kimia mencakup materi secara luas dan hampir semua kehidupan di bumi berkaitan erat dengan bidang kimia. Jadi secara garis besar, pemanfaatan sifat-sifat dari zat/bahan kimia dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi manusia.
Kesimpulan
          Tembaga (Cu) memiliki sifat duktilitas yaitu sifat logam yang mudah dibentuk menyerupai kawat dengan sifatnya yang mudah meregang ketika ditarik. Sifat ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, salah satunya di bidang teknologi, yakni pembuatan kabel UTP. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) menggunakan tembaga sebagai konduktornya dan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari pada kabel biasa. Keuntungan itu antara lain dapat mentransmisikan sinyal secara cepat dan mengirimkan data lebih banyak dibandingkan LAN.   

Daftar Pustaka
Harjito, 2013, Panduan penulisan manuskrip, diunduh di www.facebook.com/groups/chemisfun/shshhsnshhhs.pdf pada tanggal 9 Nopember 2013.
Sugiyarto, Kristian, 2004, Kimia Anorganik I, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Adhitya, Fandi, 2013, Sifat dan Penggunaan Unsur Logam dan Non logam, diunduh di http://nurulsolikha.blogspot.com/2011/03/sifat-penggunaan-unsur-logam-dan.html pada tanggal 9 Nopember 2013.
Seran, 2010, Tembaga Tambang, Sifat, dan Kegunaannya, diunduh di http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/07/tembaga-tambang-sifat-dan-kegunaan/  pada tanggal 9 Nopember 2013.
Rokhman, 2012, Kabel UTP, diunduh di http://www.adalahcara.com/2013/06/cara-crimping-kabel-utp-ke-rg-45.html pada tanggal 9 Nopember 2013.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar