PEMANFAATAN DUKTILITAS LOGAM Cu SEBAGAI KONDUKTOR DALAM KABEL UTP (UNSHIELDED
TWISTED PAIR)
Prodi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Universitas Negeri Semarang
Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia
ahmadafifridwan@yahoo.co.id , 087832325316
Abstrak
Banyak sifat padatan khususnya logam yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sifat logam yang dapat
dimanfaatkan adalah sifat duktilitas. Sifat duktilitas logam yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat
dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik. Tembaga
(Cu) memiliki sifat duktilitas yang baik dan sangat cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan kawat atau kabel. Hal ini dikarenakan bahwa logam merupakan suatu padatan
yang ikatan antarpartikel penyusunnya sangat kuat dan memiliki kerapatan tinggi,
sehingga apabila suatu logam dialiri oleh arus listrik, maka elektron-elektron
dalam logam tersebut akan bergerak saling bertumbukan sehingga sinyal dapat
dihantarkan oleh adanya pergerakan elektron ini. Pembuatan tembaga menjadi
kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) diperoleh dengan cara melunakkan tembaga
dengan dipanaskan sampai berwarna merah pucat sebelum didinginkan. Pada keadaan
ini, tembaga mulai dibentuk menyerupai kawat dengan cara ditarik. Tembaga yang
dibuat menjadi kabel UTP memiliki tingkat transmisi lebih tinggi dibandingkan
yang lain, karena kabel UTP terdiri dari pasangan kabel yang jaraknya semakin
rapat, sehingga keuntungannya adalah dapat mengirimkan data lebih banyak
dibandingkan LAN.
Kata kunci : sifat padatan; sifat logam
duktilitas; logam tembaga (Cu); rapat; kabel UTP; konduktor; transmisi.
Pendahuluan
Kemajuan teknologi mendorong kebutuhan hidup manusia
menjadi semakin kompleks. Pada era modern ini dibutuhkan berbagai macam produk
yang inovatif yang dapat bersaing di bidangnya. Pemanfaatan bahan-bahan yang
tersedia di alam menjadi suatu produk yang bernilai jual tinggi sangat
diharapkan kelahirannya. Salah satu bahan yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan
menjadi produk yang berdaya guna tinggi adalah logam tembaga. Tembaga mepakan
logam yang tersedia di alam namun jumlahnya tidak terlalu melimpah (Seran, 2010).
Tembaga termasuk logam yang memiliki banyak sifat yang dapat dimanfaatkan dalam
bidang industri, kesehatan, teknologi maupun bidang-bidang lain (Adhitya, 2013).
Salah satunya yaitu pemanfaatan sifat duktilitas yang dimiliki tembaga menjadi
kabel UTP (Unshield Twisted Pair) sangat bermanfaat di bidang kemajuan
teknologi, hal ini dikarenakan berbagai banyaknya keuntungan yang dihasilkan
dari pembuatan kabel UTP (Rokhman, 2012). Berangkat dari hal tersebut, maka
sangat pantas apabila sifat duktilitas dari logam tembaga dimanfaatkan untuk
pembuatan kabel UTP yang memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan
kabel biasa.
Tembaga atau cuprum dalam tabel
periodik memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Bijih tembaga yang terpenting
yaitu pirit (CuFeS2), chalcolite (Cu2S), cuprite (Cu2O),
malaconite (CuO) dan malachite (Cu2(OH)2CO3) (Seran,
2010). Bijih tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan sulfida. Untuk
memperoleh tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah
dibanding bijih yang berupa sulfida. Hal ini disebabkan tembaga terletak
dibagian bawah deret volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya. Salah satu
sifat dari tembaga adalah duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi
kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik. Sedangkan, kabel UTP merupakan
pasangan kabel yang jaraknya dekat dan memiliki kemampuan transmisi tinggi
dibandingkan kabel-kabel lainnya.
Pembahasan
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang
memiliki sifat duktilitas, yaitu sifat dimana suatu logam dapat diregangkan
dengan ditarik. Sifat duktilitas tembaga sangat baik sehingga dapat digunakan
dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang teknologi, yaitu dengan
pembuatan kabel yang berbahan baku tembaga (Adhitya, 2013). Proses dalam
memperoleh tembaga diantaranya pengapungan (flotasi), pemanggangan, reduksi dan
elektrolisis. Pemanfaatan sifat duktilitas ini dibuat dengan cara memanaskan
bijih tembaga yang sudah diperoleh pada suhu 180o-220o C
(Rokhman, 2012). Pada suhu ini, tembaga (Cu) akan lunak, sehingga mudah untuk
meregang dengan ditarik, sehingga ukurannya dapat memanjang.
Kabel yang dibuat merupakan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), dimana
kabel ini berbeda dari kabel lainnya. Perbedaan ini terletak pada kemampuan
transmisi data yang lebih tinggi dari yang lainnya. Salah satu keunggulan dari
kabel UTP yang berbahan dasar tembaga ini yaitu dapat mengirimkan data lebih
banyak dibandingkan LAN. Hal ini dapat terjadi karena, dalam susunan kabel UTP,
terdapat 4 pasang helaian tembaga yang saling berdekatan, karena jaraknya yang
saling berdekatan dan sangat rapat, maka perpindahan elektron dari tempat satu
ke tempat lain sangatlah mudah atau sering dikatakan elektronnya terdelokalisasi bebas bergerak di
seluruh bagian struktur atom, akibatnya transmisi (daya hantar)
sinyal lebih cepat dan pengiriman datanya juga lebih banyak. Inilah yang
menjadi keunggulan dari logam tembaga (Cu) sebagai konduktor dalam kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) (Rokhman, 2012). Kabel UTP dapat diamati pada gambar tersebut.
Selain berguna sebagai konduktor listrik, tembaga (Cu) juga berguna sebagai penghambat terjadinya korosi dari suatu logam. Tembaga (Cu) tidak akan bereaksi dengan asam-asam lemah dan cairan-cairan lain, kecuali dengan asam sulfat pekat akan membentuk gas (Seran, 2010). Keuntungan satu lagi dari pemanfaatan logam Cu khususnya dalam kabel UTP adalah tidak mudah berkarat bila terkena suatu gas atau cairan tertentu.
Pemanfaatan logam Cu sebagai konduktor dalam kabel
UTP ini sangatlah berguna bagi kehidupan manusia. Di era modern ini semuanya
serba menggunakan teknologi, jarak yang jauhpun dapat dijangkau dengan hanya
menggunakan alat komunikasi yang saling terhubung, tidak hanya tentang
pembuatan suatu larutan , akan tetapi bidang kimia mencakup materi secara luas
dan hampir semua kehidupan di bumi berkaitan erat dengan bidang kimia. Jadi
secara garis besar, pemanfaatan sifat-sifat dari zat/bahan kimia dapat
menghasilkan keuntungan yang besar bagi manusia.
Kesimpulan
Tembaga (Cu) memiliki sifat duktilitas yaitu sifat
logam yang mudah dibentuk menyerupai kawat dengan sifatnya yang mudah meregang
ketika ditarik. Sifat ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, salah satunya
di bidang teknologi, yakni pembuatan kabel UTP. Kabel UTP (Unshielded Twisted
Pair) menggunakan tembaga sebagai konduktornya dan dapat menghasilkan
keuntungan yang lebih besar dari pada kabel biasa. Keuntungan itu antara lain dapat
mentransmisikan sinyal secara cepat dan mengirimkan data lebih banyak dibandingkan
LAN.
Daftar Pustaka
Harjito, 2013, Panduan penulisan manuskrip, diunduh di www.facebook.com/groups/chemisfun/shshhsnshhhs.pdf
pada tanggal 9 Nopember 2013.
Sugiyarto, Kristian, 2004, Kimia Anorganik I, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Adhitya, Fandi, 2013, Sifat dan Penggunaan Unsur Logam dan Non logam, diunduh di
http://nurulsolikha.blogspot.com/2011/03/sifat-penggunaan-unsur-logam-dan.html
pada tanggal 9 Nopember 2013.
Seran, 2010, Tembaga
Tambang, Sifat, dan Kegunaannya, diunduh di http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/07/tembaga-tambang-sifat-dan-kegunaan/ pada tanggal 9 Nopember 2013.
Rokhman, 2012, Kabel UTP, diunduh di http://www.adalahcara.com/2013/06/cara-crimping-kabel-utp-ke-rg-45.html
pada tanggal 9 Nopember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar